Merauke (21/08) – Pelatihan Potensi SAR yang digelar oleh Kantor Pencarian Dan Pertolongan Merauke secara resmi dibuka di Swisbell hotel. Kegiatan dimaksud berlangsung sejak dibuka pada hari ini pada pukul 09.00 wit hingga sabtu tanggal 26 Agustus mendatang. Hadir mewakili gubernur Provinsi Papua Selatan, Asisten III Bidang Umum Sekretariat Daerah Provinsi Papua Selatan, Dionisius Way, S.Sos.,M.M didapuk membuka pelatihan. Lebih rinci, pelatihan ini bertujuan membekali masyarakat dengan ilmu menjadi seorang penolong jika menghadapi korban yang dalam keadaan gawat darurat sebelum diserahkan ke pihak medis atau dikenal dengan nama Medical First Responder (MFR.red).
Setelah pembukaan di Swissbell hotel, pelatihan ini dilanjutkan di hotel Akad Merauke dimana seluruh peserta di karantina hingga seminggu kedepan. Pesertanya berasal dari TNI/Polri, organisasi pemuda, organisasi pecinta alam, mahasiswa, pramuka serta komunitas bermotor.
“Secara khusus saya berpesan kepada Basarnas Merauke agar dengan adanya provinsi baru (Provinsi Papua Selatan) ini hendaknya kerjasama kita makin kita perkuat melalui jalur koordinasi yang intens” ujar Dionisius Way seusai memberi sambutan pembuka. “Libatkan juga lebih banyak peserta dari kabupaten Mappi, Boven Digoel, dan Asmat karna disana juga rawan kecelakaan” pungkas Dionisius.
Hadir khusus dari kantor Pusat Basarnas di Jakarta, Kepala Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Pencarian Dan Pertolongan didampingi seorang Observer yang akan mengawal proses kegiatan hingga akhir. Saat yang sama, bapak Anggit Mulyo Satoto, S.S., M.M selaku Kepala Pusat Pelatihan menegaskan bahwa sesuai amanat UU no 29 tahun 2014 pasal 42 dijabarkan bahwa pemerintah bertanggung jawab menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia di bidang Pencarian dan Pertolongan. Oleh karena itu, kegiatan prioritas nasional ini dipandang sangat penting guna percepatan target capaian 10.000 potensi SAR yang berkompeten untuk mendukung pelaksanaan operasi SAR di lapangan saat dibutuhkan.
Di akhir pelatihan, seluruh peserta akan diuji kembali kemampuannya terkait ilmu yang sudah diajarkan selama seminggu ini. JIka dinyatakan lulus maka peserta berhak menerima sertifikat kelulusan sekaligus akan masuk dalam data base Basarnas terkait potensi SAR yang ada di wilayah Provinsi Papua Selatan.(dwb/hms)